Rabu, 05 Oktober 2011

KARENA SUKA BERBOHONG


Tuta Tupai punya tetangga yang baik hati. Mereka adalah Kiku Tikus dan Cici Kelinci. Kiku dan Cici sifatnya suka menolong.
Lain halnya dengan Tuta, ia suka berbohong.
Suatu hari Tuta Tupai berdiri sendirian.
Sesekali matanya melirik ke kiri dan ke kanan.
Di dekatnya ada pohon mangga yang berbuah lebat. Buahnya ranum dan rasanya pasti nikmat.
Kiku dan Cici yang melihatnya jadi penasaran. Apa gerangan yang sedang Tuta Tupai lakukan? Lalu Kiku dan Cici segera menghampirinya.
Oh, ternyata Tuta sedang menjaga buah mangga.
"Kalau ada pencuri lekaslah panggil kami,"
kata Cici Kelinci dengan setulus hati.
"Kami siap menolongmu!" sambung Kiku menimpali. Jawab Tuta, "Kupanggil kalian jika ada pencuri!"
Sepanjang hari Tuta menjaga pohon mangga. Ia berjaga-jaga dengan penuh waspada.
Disiapkan pula sebilah golok di pinggangnya.
Ia berharap kawanan pencuri akan takut kepadanya.
Menginjak hari ketiga Tuta Tupai mulai bosan.
Niat jahatnya muncul secara spontan.    
Ia bermaksud mengusik ketenangan para tetangga. "Aku akan berteriak ada pencuri," pikir Tuta.
Datanglah Kiku dan Cici berlari-lari.
Maka Tuta segera berteriak keras sekali. "Tolong, ada pencuri! Tolong, ada pencuri!"
Melihat tetangganya berlarian, Tuta senang sekali.

"Mana pencurinya? Ayo, kita kejar!" kata si Cici "Hi... hi... aku berbohong," kata Tuta menahan geli. Kiku dan Cici hanya bisa saling berpandangan. Mereka pulang meninggalkan Tuta yang cekikikan.
Beberapa saat kemudian Tuta kembali berteriak-teriak. "Tolong, ada pencuri! Tolong, ada pencuri!"
Tuta berteriak sampai suaranya terdengar serak. Dipanggilnya pula Kiku Tikus dan Cici Kelinci.
Kiku dan Cici berlari kencang sekali.
Tapi mereka tak melihat ada kawanan pencuri.  "Hi... hi... hi... kalian kubohongi lagi,"
kata Tuta Tupai yang telah bohong dua kali.
Karena ulah Tuta, Kiku dan Cici jadi kesal. Kini mereka tahu bahwa Tuta sangat nakal. Maka dalam hati mereka telah berjanji,
mulai sekarang mereka tak man dibohongi lagi.
Suatu ketika Tuta Tupai terkejut bukan buatan. Dilihatnya ada yang naik pohon dengan cekatan. La mendekati pohon dengan langkah pelan-pelan. "Apakah itu pencuri?" gumamnya ketakutan.
Dugaan Tuta Tupai ternyata tidak keliru.
Mereka adalah Aba dan Abi Kera, si pencuri itu. Kedua pencuri tengah asyik memetiki buah mangga. Seketika itu juga Tuta berteriak sekuat tenaga.
"Kiku, Cici! Tolong, pencurinya datang!"
Suara Tuta Tupai terdengar sangat lantang. Namun mereka yakin bahwa Tuta berbohong lagi. Oleh sebab itu mereka diam dan tak mau peduli.
Mangga Tuta Tupai habis dijarah pencuri. Ia sedih hingga berlinang air matanya. Ratapnya, "flik... hik... mengapa jadi begini? Buah manggaku tak ada lagi yang tersisa!"
Akhirnya, Tuta menemui Kiku Tikus dan Cici Katanya, "Manggaku telah habis dibawa pencuri, mengapa kalian tidak cepat datang menolong?" Jawab mereka, "Karena kamu suka berbohong!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar