Senin, 10 Oktober 2011

Masuk Galian Sendiri




 MASUK GALIAN SENDIRI
Kera cerdik ini bernama Keo Kera. Tapi sayang, kera ini nakalnya luar biasa. Berulang kali dia berbuat ulah tercela, tak jarang ia mencelakai teman-temannya.
Pagi itu, baru saja dia keluar dari rumahnya, dilihatnya si Cici Kelinci berlari pagi. Cici berlari melewati depan rumahnya. Wah, begitu segar tubuh si Cici Kecil
“Cici, apa kamu berlari pagi setiap hari?” si Keo Kera yang merasa iri bertanya. “Tentu! Bukankankah lari pagi amat berguna?”
Jawab si Cici Kelinci dengan wajah berseri.
Lalu timbullah niat jahat si Keo Kera. Rupanya dia ingin membuat si Cici celaka
Begitulah dia pun berencana menggali lubang. Maka dibawanya cangkul bergagang panjang.
Oleh si Keo Kera, lubang segera digali. Letaknya tapat di bawah pohon kenari. “nah, di atas dahan itu aku besembunyi, “ pikir si Keo Kera didalam hati.
Akhirnya, lubang yang dalam selesai digali.”kerja kerasku ternyata tak sia-sia. Sebentar lagi tontonan segar akan ku nikmati. Oh, malang benar nasibmu Cici Kelinci!”
Pagi hari yang cerah kembali tiba. Si Keo Kera menjalankan niat jahatnya. Bersembunyilah dia di dahan pohon kenari. Di bawahnya menganga lubang galian sendiri.
Dari kejauhan terlihat si Cici Kelinci. Dia berlari pagi dengan rasa gembira. Sungguh, sedikit pun dia tidak menyadari akan dicelakakan oleh si Keo Kera.
Kearah lubang si Cici Kelinci berlari. “hi...hi.. akan ada tontonan lucu sekali, kau akan celaka cici kelinci... hi...hi..., “ si Keo Kera tertawa di dalam hati.
Dan saat si Cici Kelinci mendekati lubang, tiba-tiba terdengar “kraaaak...blung!” ternyata dahan pohon kenari yang tumbang, lalu melayang dan masuk ke dalam lubang.
Seketika si Cici Kelinci menghentikan larinya. “ toloooong!” jerit kesakitan dari lubang itu. Ruanya si Keo Kera ikut terjerumus ke dalamnya, bersama dahan pohon kenari yang patah itu.
Ternyata si Cici Kelinci baik hati. Dengan segera dia mengambil seutas tali. Dia ingin menolong si Keo Kera, sahabatnya, agar bisa keluar dari lubang pembawa celaka.
Keo kera segera meraih seutas tali yang diulurkan oleh si Cici Kelinci. Dan akhirnya, si Cici berhasil membantu si Keo Kera keluar dari lubang itu.
“ Cici, terimakasih atas pertolonganmu,”kata si Keo Kera sambil menunduk tersipu-sipu. “siapa yang menggali lubang itu?” tanya si cici. Si Keo Kera menjawab, “galianku sendiri.”
“Cici kelinci, maafkanlah aku, sebenarnya lubang ini untuk mencelakakanmu,” dengan jujur si Keo Kera mengaku apa adanya. Dia benar-benar telh menyesali perbuatannya.
“sudahlah, Keo Kera!” kata Cici Kelinci. “yag penting, jangan kau ulangi perbuatanini dan tutuplah kembali lubang yang kau gali.” Begitulah, sejak itu Keo Kera tak nakal lagi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar